(Dongeng dari Mongolia)
Suatu hari, ada seekor serigala yang
bertemu dengan kuda yang jatuh terjebak di dalam kubangan lumpur. Serigala girang
dan hendak memangsa kuda itu, tapi sang kuda dengan cepat mencari akal dan berkata,
”Tuan Serigala, jika kau ingin memakanku, sebaiknya kau tarik aku ke luar dari kubangan ini lebih dulu, agar kau bisa menikmati dagingku dengan nyaman.”
”Tuan Serigala, jika kau ingin memakanku, sebaiknya kau tarik aku ke luar dari kubangan ini lebih dulu, agar kau bisa menikmati dagingku dengan nyaman.”
Setelah berpikir sejenak, sang serigala kemudian menuruti
kata-kata kuda itu. la menarik kuda itu ke luar dari kubangan lumpur, dan bersiap
untuk memakannya.
“Tapi badanku penuh lumpur, Tuan Serigala.”
Kata sang kuda.
“Sebaiknya kau bersihkan dulu badanku, Rasa
dagingku tidak enak jika bercampur dengan lumpur.”
Serigala pun membersihkan tubuh sang kuda.
Setelah itu ia kembali bersiap memakan kuda itu. Tapi lagi-lagi kuda itu
berkata,
“Ada tulisan di salah satu telapak kaki
belakangku. Maukah kau membacanya dulu sebelum memakanku?”
Kuda itu lalu mengangkat salah satu kaki
belakangnya. Saat serigala mendekat hendak membaca, kuda dengan sigap segera menendang
kepala serigala itu hingga jatuh pingsan.
Saat siuman, serigala itu menyesali
kebodohannya. Sambil menggerutu ia meneruskan perjalanannya. Tidak lama
kemudian ia bertemu dengan anak sapi yang terjebak di semak belukar. Serigala
hendak memakan anak sapi dan siap menerkamnya.
“Jika kau memakan aku di sini, manusia akan
melihatmu. Bawalah aku ke tempat aman dulu!” kata anak sapi itu dan serigala pun
setuju.
“Tuan Serigala, kau nampak lelah. Marilah
naik ke punggungku dan tidurlah. Biar aku membawamu ke tempat aman,” kata anak
sapi.
Kemudian, serigala naik ke punggung anak
sapi dan tertidur. Saat terbangun, ia sudah dikelilingi manusia. Ternyata, anak
sapi membawanya ke tempat manusia. la pun kaget dan mencoba melarikan diri.
Namun, belum sempat ia berlari, manusia
langsung memukul dan mengejarnya.
“Awww… bodohnya aku,” teriak serigala.
Pesan Moral:
Janganlah menjadi anak yang bodoh yang
mudah ditipu oleh orang lain. JadiIah anak yang cerdik dan banyak akal. Agar
kamu menjadi anak yang cerdik, kamu harus banyak membaca dan belajar. Selain
itu jika menghadapi masalah, hadapi dengan tenang dan gunakan akalmu.